Pluralisme merupakan istilah yang tidak asing bagi mereka yang terus mengikuti perkembangan pemikiran keagamaan. Istilah tersebut pada mulanya merupakan sebuah faham yang menegaskan bahwa di dunia ini terdapat berbagai macam perbedaan, aneka warna pemahaman dan kehidupan yang sangat beragam. Tentu faham tersebut pada mulanya merupakan faham yang memiliki relevansi dengan realitas kehidupan manusia. "Sesungguhnya Alloh menciptakan manusia itu bersuku-suku dan berngsa-bangsa". Tuhan telah menciptakan keragaman yang luar biasa. Kita bisa saksikan bagaimana Tuhan menciptakan jutaan spesies di langit dan di bumi, kita juga bisa saksikan bagaimana Tuhan telah menciptakan beragam tumbuh-tumbuhan yang menakjubkan. Dalam konteks kemanusiaan, Tuhan juga telah menciptakan manusia dalam berbagai suku, bangsa, budaya, dan bahasa yang beraneka ragam. Ini semua sebenarnya menjadi pertanda kebesaran Tuhan bagi mereka yang berfikir dan berilmu.
Dalam hadisnya nabi Muhammad Saw bersabda :
َحَدَّثَنَا وَهْبُ بْنُ بَقِيَّةَ عَنْ خَالِدٍ عَنْ مُحَمَّدِ بْنِ عَمْرٍو عَنْ أَبِي سَلَمَةَ عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهم عَلَيْهِ وَسَلَّمَ افْتَرَقَتِ الْيَهُودُ عَلَى إِحْدَى أَوْ ثِنْتَيْنِ وَسَبْعِينَ فِرْقَةً وَتَفَرَّقَتِ النَّصَارَى عَلَى إِحْدَى أَوْ ثِنْتَيْنِ وَسَبْعِينَ فِرْقَةً وَتَفْتَرِقُ أُمَّتِي عَلَى ثَلَاثٍ وَسَبْعِينَ فِرْقَةً
“Dari Abu Hurairah ia berkata : “telah bersabda rasullullah SAW. Kaum yahudi telah terpecah menjadi 71 atau 72 golongan dan kaum nasrani telah terpecah menjadi 71atau 72 golongan dan umatku akan terpecah menjadi 73 golongan”
Hadist ini diriwayatkan oleh :
a. Abu Daud : kitabus sunnah, 1 bab syarhus sunnah 4 : 197-198 nomor hadist 4596. dan hadist diatas adalah lafazh abu daud.
b. At-Tirmidzi : kitabul imam, 18 bab ma ja’a fi ‘iftiraqi hadzihil Ummah, nomor 2778 dan ia berkata: Hadist ini hasan shahih.
c. Ibnu Majah : 36 kitabul Fitan, 17bab iftiraqil Umam, nomor 3991
d. Imam Ahmad dalam musnadnya 2: 332 tanpa menyebutkan kata nashara.
e. Al-hakim dalam kitabnya : al-mustadrak: kitabul iman, 1: 6 dan ia berkata: hadist ini banyak sanadnya dan berbicara maslah pokok agama.
f. Ibnu Hibban dalam kitab mawariduzh-zhana’am: 31 kitabul Fitan, 4 bab iftiraqil umam,hal 454 nomor 1834
g. Abu Ya’la Al-Mushiliy dalam kitabnya al-Musnad: Musnad Abu Hurairah.
h. Ibnu Abi ‘Ashim dalam kitab “As-Sunnah”, bab 19, bab Fîmâ Akhbara Bihin Nabiy Anna Ummatahu Sataftariqu, I: 33, hadis nomor 66.
i. Ibnu Baththah Fil Ibânatil Kubrâ: bab Dzikri Iftirâqil Ummah Fî Dînihâ, Wa ’Alâ Kam Tatafarraqal Ummah, I: 228, hadis nomor 252.
j. Al-Âjurriy dalam kitabnya “Asy-Syarî’ah” bab Dzikri Iftirâqil Umam, halaman 15.
Derajat hadist ini hasan, karena ada rawi Azhar bin Abdullah, akan tetapi hadist ini menjadi shahih dengan syawahidnya. Hakim berkata : sanad-sanad hadist (yang banyak) ini harus dijadikan hujjah untuk menshahihkan hadist ini.
0 komentar:
Post a Comment